Postingan

𝑳𝒐𝒗𝒆 π‘ͺ𝒉𝒆𝒆𝒔𝒆

Gambar
10. Lelehan Keju yang Bikin Lupa Diet. Cobain Sekarang, Dijamin Ketagihan!  Kamu pecinta keju sejati? πŸ˜‹ Kali ini aku mau ngenalin cemilan yang bisa bikin kamu jatuh cinta di gigitan pertama — Love Cheese! Teksturnya lembut, rasa manisnya pas, dan lelehan kejunya… duh, melt banget di mulut! Gak heran sih kalau dessert ini viral di Blok M, Pasar Lama Tangerang, sampai Barito Jakarta Selatan. Aku sendiri biasanya beli Love Cheese di Blok M, tapi buat kamu yang gak sempet ke sana — tenang aja! Sekarang Love Cheese tersedia di Gojek, GrabFood, dan ShopeeFood. Jadi kamu tinggal klik di aplikasi favoritmu, duduk santai, dan tunggu manisnya datang ke depan pintu TikTok : @lovecheese.id  https://www.tiktok.com/@lovecheese.id?_t=ZS-90Tm6rTyHrU&_r=1 Instagram : lovecheese.id  https://www.instagram.com/lovecheese.id?igsh=anVvdWF0OW96MGJi

π‘·π’†π’π’ˆπ’‚π’“π’–π’‰ 𝑭𝒂𝒔𝒕 𝑭𝒐𝒐𝒅

Gambar
 09. Kenapa makanan cepat saji digemari semua orang, tapi juga sering disalahkan? Siapa sih yang bisa nolak aroma kentang goreng baru mateng atau keju lumer di burger? Fast food itu kayak mantan manis, gampang dicari, cepat bikin bahagia, tapi bisa bikin nyesel kalau kebanyakan. Di satu sisi, makanan cepat saji jadi penyelamat hidup buat yang sibuk, lapar tengah malam, atau lagi males masak. Rasanya konsisten, porsinya pas, dan pastinya ramah di dompet. Tapi di balik kepraktisannya, fast food biasanya tinggi kalori, lemak, garam, dan gula, tapi minim nutrisi. Gaya hidup cepat dan pengaruh lingkungan bikin remaja jadi kelompok yang paling sering konsumsi fast food. Soalnya, tempatnya nyaman buat nongkrong, menunya praktis, rasanya enak, dan harganya terjangkau. Sayangnya, konsumsi berlebih bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Beberapa risiko yang bisa muncul antara lain obesitas, diabetes, hipertensi, penyakit jantung, hingga stroke. Jadi, mungkin, solusinya bukan benci fast food, ...

π‘·π’Šπ’„π’Œπ’š 𝑬𝒂𝒕𝒆𝒓

Gambar
 08. Gaya Hidup, Paksaan Sosial, atau Hanya Sekedar Tren? ketika lidah lebih pemilih dari pada hati Kita semua punya temen yang kalo diajak makan suka bilang, “Aku gak suka itu, rasanya aneh!”  nah, mereka inilah yang disebut picky eater. Tapi ternyata jadi picky eater itu gak sekadar soal “gak doyan”, lho. Kadang ada alasan di baliknya, bisa karena kebiasaan sejak kecil, faktor psikologis, atau bahkan cara penyajian makanan yang kurang menarik. Data menunjukkan prevalensi picky eating pada orang dewasa berkisar antara 15-30% populasi, tergantung metode pengukuran dan budaya masyarakatnya. Misalnya, survei oleh Duke Center for Eating Disorders (2019) menemukan 17% responden dewasa AS melaporkan preferensi makan yang sangat terbatas dan kesulitan mencoba makanan baru. Fenomena ini menjadi semakin relevan ketika dikaitkan dengan pola hidup urban yang cenderung cepat, individualistik, serta terpapar tren digital tentang diet ekstrem dan pengelolaan citra diri. Munculnya berbagai ...

π‘Όπ’π’Šπ’Œπ’π’šπ’‚ π’π’‚π’Žπ’‚ π’Žπ’‚π’Œπ’‚π’π’‚π’

Gambar
 07. Namanya aneh, tapi rasanya ahhh mantappp.. Pernah nggak sih kamu mikir kenapa makanan indonesia itu namanya kadang absurd tapi gampang banget diinget? kayak, siapa coba yang pertama kali nyeletuk "cireng" buat nyebut aci digoreng? atau "kue cubit" emang harus di cubit dulu baru enak? hahahahaha.. Ternyata, nama-nama itu lahir dari kebiasaan, bahasa daerah, bahkan spontanitas orang zaman dulu yang kreatifnya kebangetan. Saking naturalnya, nama yang dulu cuma cletukan iseng malah jadi legenda kuliner sampai sekarang.  berikut cerita-cerita dibalik penamaan makanan indonesia, agar kamu bisa semakin mencintai makanan-makanan indonesia. 1. Cuanki Cuanki adalah makanan khas bandung yang biasanya disajiin sama kuah kaldu isi nya somay, bakso, tahu rebus. Sama seperti makanan khas bandung lainnya penamaannya dari singkatan seperti batagor yang merupakan singkatan dari bakso, tahu, goreng atau cireng yang merupakan aci digoreng. Cuanki bukanlah singkatan dari cari uang ...

π‘ͺπ’‚π’Žπ’Šπ’π’‚π’ π’‡π’‚π’—π’π’“π’Šπ’•π’Žπ’– 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 π’Œπ’†π’‘π’“π’Šπ’ƒπ’‚π’…π’Šπ’‚π’π’Žπ’–?

Gambar
 06. Camilan favoritmu bisa nunjukin kepribadianmu? emang iya? Pernah kepikiran gak sih, kalau pilihan camilan bisa nunjukin kepribadian seseorang? Ternyata, dari yang kamu makan pas lagi santai bisa keliatan juga gimana cara kamu ngadepin hidup lohhh.. Menurut studi tentang food hedonics ( Preferensi makanan ) menunjukan bahwa rasa camilan favorit seseorang dapat mencerminkan kepribadian mereka. Bukan sekedar mitos belaka, nyatanya mengetahui kepribadian seseorang dengan mengamati jenis makanan yang mereka sukai memang dibenarkan oleh ahli psikologis. Dr. Alan Hirsch , seorang ahli neurologi penulis buku 'What Flavor Is Your Personality?' memaparkan bahwa makanan yang kita sukai memang dapat menggambarkan kepribadian. yuk, simak dibawah ini! 1. Keripik kentang - Ambisius Keripik kentang menjadi salah satu camilan yang paling banyak digemari berkat rasanya yang gurih dan tekstur nya yang renyah. Siapa sangka, rasa gurih dan asin yang mendominasi camilan keripik kentang dapat...

π‘ͺπ’‚π’Žπ’Šπ’π’‚π’ π‘¨π’Žπ’‘π’¡!

Gambar
05. Camilan dari Tanah yang lebih gurih dari masalah hidup Di postingan yang ke 5 ini aku mau bahas tentang asal usul kenapa bisa ada keripik tanah, iyaa.. kamu gak salah baca.      Pernah ngerasa hidup udah pahit, terus tiba-tiba dengar ada orang makan tanah? Tenang, bukan karena kepepet, ini beneran camilan khas Tuban yang namanya Ampo. Ternyata, Ampo ini bukan tren baru, lho. Camilan ini sudah ada sejak zaman nenek moyang di Tuban, Jawa Timur. Dulu, Ampo dipercaya punya manfaat untuk kesehatan pencernaan dan bikin tubuh lebih kuat.      Asal usul ampo berasal dari Jawa, terutama Tuban, Jawa Timur, saat masyarakat memerlukan makanan alternatif saat masa sulit seperti masa pendudukan Belanda dan musim paceklik, sehingga mereka memanfaatkan tanah liat bersih. Selain sebagai makanan pengganti, praktik makan tanah liat ini dikenal sebagai geofagi, yang dipercaya memiliki manfaat kesehatan, seperti menyerap racun dan memenuhi kekurangan mineral, meskipun kons...

π‘¬π’”π’•π’†π’•π’Šπ’Œ π’…π’π’‚π’π’ˆ, π’•π’‚π’‘π’Š π’†π’π’‚π’Œ π’ˆπ’‚π’Œ? ⍨

Gambar
 04. Estetik atau Enak? penting rasa atau penampilan? Pernah nggak sih kamu liat makanan yang tampilannya gemas banget, warna pastel, topping rapi, dikasih taburan edible flower, pokoknya estetik parah tapi begitu dicoba… rasanya, ya gitu aja ⍨ Kadang dunia kuliner sekarang kayak lebih fokus ke “bagus di kamera doang” daripada “nikmat di lidah”. Nggak salah sih, karena di era media sosial, makanan yang cantik emang punya daya tarik sendiri. Tapi kalau semua orang cuma ngejar tampilan, kapan terakhir kali kamu benar-benar menikmati rasa? kiwwww~ Jadi, kalau disuruh milih antara cemilan estetik atau cemilan enak Jawabannya? Dua-duanya penting , tapi posisi rasa tetap nomor satu. Soalnya, penampilan cuma bisa bikin orang tertarik, tapi rasa yang enaklah yang bikin orang balik lagi. Cemilan yang estetik memang punya kekuatan visual, bisa bikin orang penasaran, foto dulu sebelum makan, dan langsung naik ke FYP. Tapi tanpa rasa yang nyantol di lidah, semua keindahan itu cepat h...