π·πππππππ ππππ ππππ
09. Kenapa makanan cepat saji digemari semua orang, tapi juga sering disalahkan?
Siapa sih yang bisa nolak aroma kentang goreng baru mateng atau keju lumer di burger? Fast food itu kayak mantan manis, gampang dicari, cepat bikin bahagia, tapi bisa bikin nyesel kalau kebanyakan. Di satu sisi, makanan cepat saji jadi penyelamat hidup buat yang sibuk, lapar tengah malam, atau lagi males masak. Rasanya konsisten, porsinya pas, dan pastinya ramah di dompet.
Tapi di balik kepraktisannya, fast food biasanya tinggi kalori, lemak, garam, dan gula, tapi minim nutrisi. Gaya hidup cepat dan pengaruh lingkungan bikin remaja jadi kelompok yang paling sering konsumsi fast food. Soalnya, tempatnya nyaman buat nongkrong, menunya praktis, rasanya enak, dan harganya terjangkau.
Sayangnya, konsumsi berlebih bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Beberapa risiko yang bisa muncul antara lain obesitas, diabetes, hipertensi, penyakit jantung, hingga stroke. Jadi, mungkin, solusinya bukan benci fast food, tapi belajar gimana caranya gak cinta buta. Sesekali boleh, asal gak tiap hari. Karena pada akhirnya, cinta boleh cepat — tapi kesehatan harus tetap dijaga
Komentar
Posting Komentar